Oleh Tetri Anagret Yokhu
Di sela-sela berjalannya sidang pleno di areal Stadion Barnabas Yowe, saya berjumpa dengan Mama Helena Tekege. Ia menjelaskan pakaian adat dari Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai, Papua yang berbeda dengan Distrik Muanamani. Untuk perempuan, yang membedakannya itu roknya tidak diplintir, tetapi hanya ditumbuk atau dihaluskan saja, lalu dipakai. Sementara itu, untuk perempuan di Distrik Mapia, seperti yang dipakai oleh Mama Helena Tekege. Sedangkan untuk pria, semua sama, yaitu koteka, kata Mama Helena.
***
Penulis adalah jurnalis Masyarakat Adat Papua.