Oleh Aris Mangar, Daniel Eluay, Selvi Apaseray, dan Yoseph Assa
Stadion Barnabas Youwe atau biasa disebut dengan SBY di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, akan digunakan sebagai tempat pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang berlangsung pada 24-30 Oktober 2022.
Sebelum ditetapkan, awalnya panitia sempat pula memikirkan pilihan lokasi pada Stadion Utama Lukas Enembe (SULE). Namun, dengan pertimbangan pada proses perizinan dari Pemerintah Provinsi Papua yang membutuhkan waktu, maka tim panitia – melalui koordinasi dengan Ketua Umum Panitia KMAN VI yang juga menjabat sebagai Bupati Jayapura, yaitu Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., – memutuskan pilihan pada SBY sebagai salah satu lokasi pelaksanaan KMAN VI. Pemerintah Kabupaten Jayapura pun turut memberikan dukungan.
Selain untuk pelaksanaan KMAN VI, SBY juga akan digunakan sebagai Sekretariat KMAN VI dan menjadi tempat pelaksanaan rapat-rapat persiapan dan pleno menuju KMAN VI.
Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) AMAN Jayapura Benhur Wally, S.E. mengatakan kepada jurnalis bahwa pelaksanaan kegiatan KMAN VI akan berlansung di SBY.
“Dukungan Masyarakat Adat setempat baik untuk kegiatan KMAN. Namun, kita panitia tidak terlalu fokus pada masyarakat umum, namu lebih berfokus pada komunitas Masyarakat Adat yang menjadi anggota AMAN,” kata Benhur.
Ia melanjutkan bahwa pelaksanaan KMAN VI disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura dan juga Pemerintah Provinsi Papua. AMAN Jayapura pun telah melakukan silahturahmi sekaligus sosialisasi ke kampung-kampung dan bertemu dengan para ondoafi (pimpinan Masyarakat Adat di sekitar Sentani) serta tokoh adat untuk meminta restu atas terseselanggaranya KMAN VI. Ia bilang, ada beberapa wilayah yang kita sudah datangi, antara lain Ralibhu di Distrik Sentani Timur, Nolobhu di Distrik Sentani, Waibhu di Distrik Waibu, dan lain-lain di Sentani.
Selain itu, Kordinator Bidang Infokom KMAN VI Abdi Akbar juga mengatakan bahwa pelaksanaan KMAN VI di Papua telah ditetapkan sejak 2017 pada KMAN V di Sumatera Utara. Waktu itu, ada usulan dari seluruh peserta yang hadir pada KMAN V dan akhirnya menetapkan penyelenggaraan KMAN selanjutnya di Papua.
“Dipastikan ada sekitar 5.000 lebih peserta yang akan hadir pada pelaksanaan KMAN VI. Masing-masing komunitas Masyarakat Adat akan mengirim dua perwakilannya yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan juga akan hadir tamu undangan lainnya,” ucap Abdi.
Dilanjutkan Abdi, pelaksanaan KMAN VI akan membutuhkan jurnalis Masyarakat Adat. Menurutnya, walaupun ada media elektronik, radio, dan media online di Papua, namun KMAN VI membahas soal Masyarakat Adat, sehingga perlu ada jurnalis Masyarakat Adat yang akan menyampaikan dan menyuarakan secara luas bagaimana persiapan-persiapan Masyarakat Adat di kampung-kampung dalam menyongsong KMAN VI hingga pada acara puncak dan selesainya.
“Diharapkan kepada para peserta yang mengikti pelatihan jurnalistik selama dua hari ini sebagai jurnalis Masyarakat Adat agar dapat memahami secara baik tugas dan pokok serta memiliki kemampuan jurnalistik, sehingga ketika turun ke lapangan dapat melakukan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan,” tutup Abdi Akbar.
***
Para penulis adalah jurnalis rakyat dari Masyarakat Adat di Jayapura, Papua.