Oleh Benhur Wally
Pemerintah Daerah (Pemda) Jayapura menjamin kesehatan dan keselamatan peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang akan berlangsung di Wilayah Adat Tabi pada 24-30 Oktober 2022.
Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw yang juga menjabat sebagai Ketua Umum KMAN VI menginstruksikan semua kepala dinas untuk melakukan persiapan di semua bidang yang menjadi tanggung jawab Pemda. Ia meminta semua persiapan sudah matang jelang pelaksanaan KMAN VI. Persiapan tersebut meliputi survei rumah penduduk yang akan digunakan sebagai tempat tinggal peserta, kelayakan obhe (pendopo adat) yang akan digunakan sebagai tempat kegiatan sarasehan, lokasi dapur umum, dan posko untuk pelayanan kesehatan.
Khusus untuk pelayanan kesehatan, Mathius minta Dinas Kesehatan menyiapkan kelambu malaria saat pelaksanaan KMAN VI. Menurutnya, itu penting karena Provinsi Papua merupakan daerah endemik malaria.
“Semua persiapan yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan peserta KMAN VI, perlu ditata sejak dini, sehingga kita dapat memproteksi seluruh peserta yang datang ke Papua,” kata Mathius.
Menurutnya, keterbukaan dan kejujuran Masyarakat Adat dalam melayani peserta KMAN VI, sangat dibutuhkan, sehingga pelaksanaan bisa berjalan lancar tanpa kendala.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie menyatakan siap untuk menindaklanjuti instruksi Bupati Jayapura tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan kelambu malaria di rumah-rumah warga yang akan dijadikan tempat tinggal peserta KMAN VI. Selain kelambu, Dinas Kesehatan juga akan menyiapkan posko-posko kesehatan di masing- masing kampung. Posko-posko tersebut akan dilengkapi dengan tenaga medik dan obat-obatan.
“Kita akan persiapkan semuanya, termasuk posko kesehatan. Ini semua kita lakukan untuk menyukseskan KMAN VI,” kata Khairul di kantornya baru-baru ini.
Khairul menjelaskan semua rumah warga yang akan dijadikan sebagai tempat tinggal peserta KMAN VI, akan pula disemprot dengan obat anti-nyamuk. Penyemprotan akan dilakukan setiap hari, terutama rumah warga yang memiliki fentilasi.
“Penyemprotan ini kita lakukan agar tidak terjadi penularan malaria. Kita berharap seluruh peserta sehat sepulangnya dari sini dan tidak membawa penyakit malaria ke kampung halamannya masing-masing,” ujar Khairul.
Ia menyatakan, meskipun pandemi Covid-19 saat ini mulai mereda dan pemerintah telah mengizinkan warga melepas masker di tempat umum, pihaknya akan tetap mengawasi peserta KMAN VI dengan protokol kesehatan. Khairul berharap peserta KMAN VI yang datang ke lokasi, sudah divaksin lengkap.
“Harapannya, peserta KMAN VI sudah vaksin booster (dosis ketiga), sehingga kita semua tidak khawatir terhadap penularan Covid-19 di arena kongres,” tandasnya.
Khairul menjelaskan bahwa peserta KMAN VI diminta untuk bisa beradaptasi dengan cuaca dan suasana di Papua. Biasanya, saat pertama tiba di Papua, dipastikan ada sedikit tekanan dalam tubuh setiap peserta. Untuk mengantisipasinya, pihaknya telah menyiapkan pelayanan kesehatan yang dilengkapi dengan tenaga medik dan obat-obatan. Jika pasien dalam kondisi buruk, maka akan dibawa ke puskesmas terdekat maupun rumah sakit.
“Kita sudah siap dan mendukung seluruh kegiatan KMAN VI melalui pelayanan kesehatan yang optimal,” kata Khairul sembari meminta seluruh masyarakat di masing- masing kampung agar proaktif menyukseskan kegiatan besar berskala nasional yang diselenggarakan dalam lima tahun sekali itu.
***
Penulis adalah Ketua BPH AMAN Jayapura.