Oleh Benhur Wally
Masyarakat Adat di berbagai pelosok kampung di Wilayah Adat Phuyaka, Sentani, Papua, menanti dengan gembira pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Kabupaten Jayapura, Papua. Mereka telah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan peserta KMAN VI.
Videl Suebu, Kepala Kampung Ifale, mengatakan bahwa warga siap menyambut kedatangan peserta KMAN VI. Berbagai persiapan telah dilakukan warga, termasuk menyiapkan tempat tinggal untuk peserta. Namun, rumah warga yang nantinya dijadikan sebagai tempat tinggal tersebut, perlu dibenahi agar nyaman.
“Kami senang menjadi tuan rumah KMAN VI. Ini momen langka sekaligus bersejarah bagi Masyarakat Adat Papua,” kata Videl Suebu baru-baru ini di Sentani.
Videl mengakui bahwa sejauh ini belum semua Masyarakat Adat yang tahu tentang perhelatan KMAN VI di Papua. Maka, ia menyarankan agar panitia perlu bergerak cepat dalam menyosialisasikan kegiatan ke Masyarakat Adat secara luas.
“Ada Masyarakat Adat yang sudah tahu melalui media, tapi ada juga yang belum, terutama terkait teknis kegiatan,” jelasnya.
Videl mengatakan, panitia pelaksana sudah harus bergerak mulai saat ini untuk secara bersama dengan Masyarakat Adat dalam mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan KMAN VI.
“Persiapan ini perlu dilakukan sejak dini agar hasilnya bisa maksimal,” kata Videl.
Ia menambahkan, selain waktu, persiapan yang juga penting diperhatikan panitia adalah infrastruktur dan fasilitas pendukung, seperti toilet, sanitasi air bersih, listrik, dan transportasi di danau. Menurutnya, itu sangat vital untuk KMAN VI.
Videl mengatakan bahwa untuk mendukung kegiatan, mereka akan menyisihkan dana desa untuk kepentingan Masyarakat Adat di kampung. “Ini sudah disepakati untuk dianggarkan,” ujarnya.
Terkait dengan anggaran, Kepala Distrik Sentani Timur Esli Suambruraro mengatakan bahwa apabila pemerintah setempat di level kampung telah mengakomodir program kegiatan KMAN VI melalui Anggaran Pendapatan Belanja Kampung (APBK).
Meski begitu, Esli berharap kelak itu jangan sampai memberatkan kampung untuk menggunakan dana yang sudah diprogramkan untuk kepentingan Masyarakat Adat di kampung. Ia menyatakan bahwa secara prinsip, mereka mendukung penuh pelaksanaan KMAN VI. Bahkan, kampung akan mempersiapkan Masyarakat Adat dalam penyambutan tamu untuk mengikuti kegiatan Festival Danau Sentani dan pelaksanaan ritual-ritual adat yang lainnya.
“Semuanya tidak terlepas dari dukungan anggaran,” katanya singkat.
Mendata Kampung
Sebagai Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) AMAN Jayapura, saya pun menilai bahwa Masyarakat Adat di Komunitas Masyarakat Adat Phuyaka di sekitar Danau Sentani, sangat mengapresiasi kegiatan KMAN VI. Itu tercermin saat pengambilan data kesiapan akomodasi oleh tim panitia KMAN VI.
AMAN Jayapura sedang melakukan pendataan kesiapan warga yang mendiami 23 kampung di pesisir Danau Sentani. Pendataan meliputi kesiapan pemilik rumah dan fasilitas pendukungnya.
Dari 23 kampung, akan ada 15-20 rumah warga yang dipersiapkan sebagai tempat tinggal sementara bagi para tamu dan undangan yang datang mengikuti KMAN VI.
Selain tempat tinggal, AMAN Jayapura juga sedang mempersiapkan kebutuhan pangan dan transportasi. Khusus untuk kebutuhan pangan yang akan dikonsumsi tamu dan undangan, Dewan Adat Suku diharapkan dapat membantu untuk menyosialisasikan hal tersebut kepada Masyarakat Adat di kampung-kampung, khususnya kesiapan lahan untuk tanaman jangka pendek yang bisa dipanen saat pelaksanaan KMAN VI, seperti sayur-mayur, ubi-ubian, jagung, kacang tanah, dan lainnya.
Untuk transportasi, speed boat dan perahu milik warga perlu dipersiapkan karena jarak kegiatan dari satu kampung ke kampung lain, tidak begitu jauh, kecuali kegiatan rapat pleno yang dipastikan akan dilakukan di tempat-tempat yang mampu menampung peserta di atas 100 orang.
Sementara itu, Ketua Umum KMAN VI Mathius Awoitauw yang saat ini menjabat sebagai Bupati Jayapura, mengatakan semua tamu dan undangan dalam kegiatan KMAN VI akan diarahkan untuk tinggal dengan masyarakat di kampung-kampung. Semua kegiatan, seperti sarasehan, seminar, dan materi tentang kebudayaan akan dilaksanakan juga di fasilitas umum milik warga di kampung.
Mathius mengatakan, dalam pertemuan bersama Dewan Adat Suku di sejumlah daerah di Wilayah Adat Tabi, mereka memberikan respons positif dan siap mendukung pelaksanaan KMAN VI. Dikatakannya, untuk menyukseskan kegiatan KMAN VI, dalam waktu dekat panitia akan berkunjung dan melakukan sosialisasi lebih dekat dengan Masyarakat Adat di daerah-daerah se-Wilayah Adat Tabi.
“Kita ingin semua Masyarakat Adat yang ada di Wilayah Adat Tabi terlibat dan ikut menyukseskan pelaksanaan KMAN VI,” ujarnya.
***
Penulis adalah Ketua BPH AMAN Jayapura.